Pertumbuhan
penduduk indonesia masih terbilang sangat tinggi. Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010 menyebutkan
bahwa penduduk indonesia berjumlah 237,4 juta jiwa dengar laju pertumbuhan
penduduk 1,49 pertahun naik dari 1,47 pada tahun 2000 atau dengan kata lain akan ada 3,2 juta jiwa penduduk
indonesia yang lahir pertahun atau sekitar 10.000 bayi setiap harinya. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, mengigat jumlah penduduk yang besar dengan kualitas sumber daya manusia yang rendah akan menjadi beban negara dalam pembangunan. Berapa banyak sekolah, sarana kesehatan, lapangan pekerjaan dan pangan yang harus disiapkan oleh negara untuk manusia-manusia indonesia baru tersebut.
Salah satu faktor penyebab tingginya laju pertumbuhan penduduk indonesia adalah karena masih tingginya kasus pernikahan dini di kalangan remaja indonesia. Pernikahan dini atau menikah di usia muda semakin marak disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya yaitu faktor kultural dan tradisi dari masyarakat indonesia.
Salah satu faktor penyebab tingginya laju pertumbuhan penduduk indonesia adalah karena masih tingginya kasus pernikahan dini di kalangan remaja indonesia. Pernikahan dini atau menikah di usia muda semakin marak disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya yaitu faktor kultural dan tradisi dari masyarakat indonesia.
Pernikahan merupakan salah satu hal yang telah
menjadi garis kehidupan bagi setiap manusia, dengan adanya pernikahan maka
terbentuklah satu keluarga baru dan utuh dengan adanya kehadiran buah hati.
Semua manusia tentu menginginkan suatu pernikahan yang baik dengan penuh
kebahagian. Namun di indonesia yang masih kental dengan adanya adat istiadat,
usia bukan menjadi penghalang untuk melakukan suatu ikatan pernikahan bahkan
tak asing lagi jika di indonesia kita menemukan anak usia 15 tahun sudah
membentuk suatu keluarga atau sudah menikah, inilah yang dinamakan pernikahan
dini. Hal tentu sangat memprihatinkan karena selain berdampak pada
kondisi si remaja juga akan berdampak bagi laju pertumbuhan penduduk di indonesia
Salah satu upaya pemerintah dalam menekan ledakan penduduk adalah dengan menahan laju pertumbuhan penduduk. Namun karena masih adanya budaya dalam pola pikir masyarakat indonesia yang ingin cepat menikahkan anaknya meskipun usia anak tersebut dapat di katakan belum pantas untuk membentuk satu hubungan keluarga, sehingga alasan inilah yang memicu angka kelahiran menjadi sangat tinggi. Ketika di lakukan wawancara pada suatu daerah Salah satu alasan orang tua ingin cepat menikahkan anaknya selain karena adanya adat yang melekat pada masyarakat tersebut juga karena adanya anggapan orang tua bahwa jika anaknya melakukan pernikahan di usia muda/remaja (pernikahan dini) mereka sudah lepas tanggung jawab terhadap si anak karena sudah ada yang lebih bertanggung jawab. Anggapa-angapan inilah yang harus di hilangkan pada masyarakat indonesia bahwa pernikahan di usia muda atau pernikahan dini sangat membawa dampak negatif bagi negara indonesia bahkan pada kondisi kesehatan si anak tersebut
Salah satu upaya pemerintah dalam menekan ledakan penduduk adalah dengan menahan laju pertumbuhan penduduk. Namun karena masih adanya budaya dalam pola pikir masyarakat indonesia yang ingin cepat menikahkan anaknya meskipun usia anak tersebut dapat di katakan belum pantas untuk membentuk satu hubungan keluarga, sehingga alasan inilah yang memicu angka kelahiran menjadi sangat tinggi. Ketika di lakukan wawancara pada suatu daerah Salah satu alasan orang tua ingin cepat menikahkan anaknya selain karena adanya adat yang melekat pada masyarakat tersebut juga karena adanya anggapan orang tua bahwa jika anaknya melakukan pernikahan di usia muda/remaja (pernikahan dini) mereka sudah lepas tanggung jawab terhadap si anak karena sudah ada yang lebih bertanggung jawab. Anggapa-angapan inilah yang harus di hilangkan pada masyarakat indonesia bahwa pernikahan di usia muda atau pernikahan dini sangat membawa dampak negatif bagi negara indonesia bahkan pada kondisi kesehatan si anak tersebut
Menurut penelitian
usia rentang pernikahan bagi perempuan adalah minimal berumur 20 tahun dan
maksimal berumur 35 tahun sedangkan laki-laki berumur 25 tahun, karena apabila
perempuan menikah pada usia 20 tahun kebawah maka itu sangat berisiko, sebab
selain mempengaruhi psikologi mereka juga akan berdampak negatif pada alat
reprodusi mereka, Sehingga ketika melahirkan buah hati kemungkinan besar mengakibatkan
kematian pada si bayi bahkan pada mereka sendiri, sedangkan apabila remaja
laki-laki menikah dibawah umur 25 tahun selain mempengaruhi psikologi mereka,
juga akan berdampak pada ekonomi keluarga mereka kelak.
Selain faktor
tersebut di atas, kenakalan remaja juga menjadi faktor utama terjadinya
pernikahan dini. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa remaja memiliki rasa ingin
tahu yang sangat tinggi, sehingga itulah yang menyebabkan mereka ingin mencoba
suatu hal yang baru bagi mereka bahkan tanpa berfikir panjang sebagian dari
mereka melakukan suatu hubungan seks antar sebaya mereka dan tentu akan menimbulkan
kehamilan di luar nikah, dan tentu akan berakhir dengan pernikahan dini.
Oleh karena
itu, di perlukan kesadaran bagi masyarakat indonesia utamanya bagi orang tua untuk
membuka mata dan mengubah pola fikir yang masih primintif, dan remaja yang menjadi objek terhadap masalah perkawinan
dini agar mari bersatu bersama dalam membangun negara indonesia dan mendukung
program-program BKKBN dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.
KALAU BUKAN
KITA SIAPA LAGI, KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI
pernikahan dini bukan cintanya yang terlarang hanya saja waktu belum tepat... begitukan,?
ReplyDeletekembangkan artikelnya sob,,
weeeeeee..... punggawa
ReplyDeleteingat usia menikah ideal.!
ReplyDeletewnita= minimal 20 tahun dan maksimal 35 tahun
pria= usia 25 tahun