AD (728x60)

Total pengunjung

andi wardiman anwar. Powered by Blogger.

Followers

Wednesday, July 24, 2013

MENGATASI MASALAH KEHIDUPAN REMAJA

Share & Comment

Jika kita berbicara mengenai masa remaja mungkin hampir semua manusia pernah mengalaminya, dimana rentang usia remaja antara 10-19 tahun.  pada masa inilah kita mengelami berbagai macam hal-hal yang dapat mempengaruhi kehidupan kita yang akan datang. Oleh karena itu,  kita harus lebih selektif dalam menyikapi berbagai hal  terutama di bidang pergaulan dan lingkungan. Pada tahun 2010 jumlah remaja 10-24 tahun sebesar 64 juta (27,6 % dari jumlah penduduk Indonesia) dan kebanyakan remaja menurut penelitian lebih berisiko berprilaku tidak sehat, seperti melakukan tawuran, melakukan hubungan seks tanpa ada ikatan pernikahan hingga mengkonsumsi berbagai jenis obat-obatan terlarang yang tentu akan berdampak pada diri mereka sendiri.
Sejumlah hasil survei dan penelitian tentang prikaku remaja dari tahun ke tahun cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan Survei Komnas PA di 33 Provinsi  tahun 2008 menyimpulkan bahwa 97 %  remaja SMP dan SMA  pernah nonton film porno, 93,7 % remaja SMP dan SMA pernah Ciuman, 62,7 % remaja SMP tidak perawan, 21,2 % remaja mengaku pernah aborsi
Sedangkan data BNN tahun 2008 menyebutkan terdapat 51.986 dari 115.404 pengguna NAPZA adalah mereka yang berusia remaja usia 16-24 tahun dimana pelajar sekolah berjumlah 5.484 dan mahasiswa berjumlah 4.055. Data Kemenkes tahun 2011 menyebutkan sekitar 45,9% Penderita AIDS adalah Remaja
Akibatnya kondisi tersebut dapat memunculkan berbagai permasalahan 10-20 tahun kedepan bagi negara ini utamanya di sektor pendidikan, karena kebanyakan langkah mereka terhenti sebelum menyelesaikan pendidikan. Sehingga dalam mengurangi  permasalahan ini maka di bentuk sebuah program yang di sebut program GenRe ( generasi berencana). Program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja/mahasiswa sehingga mereka mampu melangsungkan Jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana Serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.  
Dalam program ini, terkhusus dalam meningkatkan mutu pendidikan di indonesia maka kepada pelajar sebagai penerus bangsa  diharapkan agar mampu menyikapi berbagai persoalan serta mampu bersikap selektif dari pengaruh-pengaruh yang tentu akan mengancam kehidupan mereka yang akan datang. Sebab pendidikan serta kehidupan negara ini tergantung kepada generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, di bentuk PIK remaja/mahasiswa yang merupakan Suatu wadah dalam program GenRe yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja/ mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. Maka setiap sekolah hingga universitas harus mempunyai PIK remaja/mahasiswa sebagai salah satu usaha dalam menekan tingkat permasalahan remaja utamanya para pelajar.
Namun tentu setiap menjalankan suatu program tertentu ada beberapa kendala yang dihadapi baik itu persoalan internal maupun dari eksternal. Menurut analisa kebanyakan palajar kurang menjadikan PIK R/M sebagai pusat konseling ataupun sebagai wadah untuk mempelajari tentang kesehatan reproduksi serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya.
Untuk mengantisipasi itu maka salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu agar koordinasi dan kerjasama antara pihak sekolah/universitas dengan para remaja/mahasisiwa yang tergabung dalam PIK R/M di tingkatkan, contohnya sekolah mewajibkan setiap siswa/siswinya ikut dalam kegiatan kerohanian setiap seminggu dan itu merupakan salah satu bentuk penilaian dalam mata pelajaran agama. Selain itu, dilakukan penyuluhan atau sosialisasi 2 kali sebulan yang di koordinir oleh PIK R/M kepada semua siswa/siswi dan juga merupakan salah satu bentuk penilaian dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

6 comments:

  1. ternyata kasus pada remaja banyak jg,, wah,,wah,, :D

    ReplyDelete
  2. makanya,, kita harus ubah citra kita sebagai generasi penerus bangsa,,!!
    makasih kunjungannya,,,

    ReplyDelete
  3. dulu di sekolahku ada pik remaja, yah bisa di bilang aktif karena setiap sabtunya organisasi otonom pik remaja memberikan sosialisasi kepada siswa, dan saling bertukar fikiran melalui kegiatan ini. nah namun lama kelamaan sedikit demi sedikit kegiatan itu hilang, entah itu faktor dari organisasi itu sendiri atau dari siswa, nah,, yang di permasalahkan apakah ini kurangnya pengawasan dan partisipasi dari badan yang bersangkutan atau dari sekolah,,,,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. yah mungkin kurangnya koordinasi antara organisasi otonom (pik remaja) dengan sekolah, atau bahkan sekolah dengan badan yang bersangkutan, sebab kegiatan semacam ini selalu di beri dukungan, jadi mungkin kurangnya koordinasi,

      Delete

 

Popular Content

Recent Posts

Why to Choose RedHood?

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
pasang di blog anda
Copyright © PENDUDUK DAN DUNIA | Designed by Templateism.com